Selasa, 19 Maret 2013

Sejarah Sepeda Onthel

Sejarah sepeda lawas bermula di Eropa. Sekitar tahun 1790, sebuah sepeda pertama berhasil dibangun di Inggris. Cikal bakal sepeda ini diberi nama Hobby Horses dan Celeriferes.
Keduanya belum punya mekanisme sepeda zaman sekarang, batang kemudi dan sistem pedal. Yang ada hanya dua roda pada sebuah rangka kayu. Bisa dibayangkan, betapa canggung dan besar tampilan kedua sepeda tadi.
Hobby Horses dan juga Celeriferes, belum punya mekanisme sepeda zaman sekarang, batang kemudi dan sistem pedal. Yang ada hanya dua roda pada sebuah rangka kayu.
Meski begitu, mereka cukup menolong orang-orang – pada masa itu – untuk berjalan. Penemuan fenomenal dalam kisah masa lalu sepeda tercipta berkat Baron Karl Von Drais.
Von Drais yang tercatat sebagai mahasiswa matematik dan mekanik di Heidelberg, Jerman berhasil melakukan terobosan penting, yang ternyata merupakan peletak dasar perkembangan sepeda selanjutnya.
Oleh Von Drais, Hobby Horse dimodifikasi hingga mempunyai mekanisme kemudi pada bagian roda depan. Dengan mengambil tenaga gerak dari kedua kaki, Von Drais mampu meluncur lebih cepat saat berkeliling kebun. Ia sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama, Draisienne. Beritanya sendiri dimuat di koran lokal Jerman pada 1817.
Oleh Von Drais, Hobby Horse dimodifikasi hingga mempunyai mekanisme kemudi pada bagian roda depan yang ternyata merupakan peletak dasar perkembangan sepeda selanjutnya.

Oleh Von Drais, Hobby Horse dimodifikasi hingga mempunyai mekanisme kemudi pada bagian roda depan yang ternyata merupakan peletak dasar perkembangan sepeda selanjutnya. Dengan mengambil tenaga gerak dari kedua kaki, Von Drais mampu meluncur lebih cepat.
Dengan mengambil tenaga gerak dari kedua kaki, Von Drais mampu meluncur lebih cepat.
Proses penciptaan selanjutnya dilakukan Kirkpatrick Macmillan. Pada tahun 1839, ia menambahkan batang penggerak yang menghubungkan antara roda belakang dengan ban depan Draisienne. Untuk menjalankannya, tinggal mengayuh pedal yang ada.
Hobby Horses dan juga Celeriferes, belum punya mekanisme sepeda zaman sekarang, batang kemudi dan sistem pedal. Yang ada hanya dua roda pada sebuah rangka kayu.

James Starley membuat sepeda roda depan yang sangat besar (high wheel bicycle) sedang roda belakangnya sangat kecil dan berhasil membuat terobosan dengan mencipta roda berjari-jari dan metode cross-tangent.
James Starley mulai membangun sepeda di Inggris di tahun 1870. Ia memproduksi sepeda dengan roda depan yang sangat besar (high wheel bicycle) sedang roda belakangnya sangat kecil.
Sepeda jenis ini sangat populer di seluruh Eropa. Sebab Starley berhasil membuat terobosan dengan mencipta roda berjari-jari dan metode cross-tangent.
Sampai kini, kedua teknologi itu masih terus dipakai. Buntutnya, sepeda menjadi lebih ringan untuk dikayuh.
Sayangnya, sepeda dengan roda yang besar itu memiliki banyak kekurangan. Ini menjadi dilema bagi orang-orang yang berperawakan mungil dan wanita. Karena posisi pedal dan jok yang cukup tinggi, mereka mengeluhkan kesulitan untuk mengendarainya.

John Kemp Starley membuat sepeda yang lebih aman untuk dikendarai, sudah punya rantai untuk menggerakkan roda belakang dan ukuran kedua rodanya sama.
Sampai akhirnya, keponakan James Starley, John Kemp Starley menemukan solusinya. Ia menciptakan sepeda yang lebih aman untuk dikendarai oleh siapa saja pada 1886.
Sepeda ini sudah punya rantai untuk menggerakkan roda belakang dan ukuran kedua rodanya sama.
Namun penemuan tak kalah penting dilakukan John Boyd Dunlop pada 1888. Dunlop berhasil menemukan teknologi ban sepeda yang bisa diisi dengan angin (pneumatic tire).
Dari sinilah, awal kemajuan sepeda yang pesat. Beragam bentuk sepeda berhasil diciptakan. Seperti diketahui kemudian, sepeda menjadi kendaraan yang mengasyikkan.
John Boyd Dunlop, berhasil menemukan teknologi ban sepeda yang bisa diisi dengan angin (pneumatic tire).

Foto sepeda onthel di Sibolga, Sumatera Utara
Di Indonesia, perkembangan sepeda banyak dipengaruhi oleh kaum penjajah, terutama Belanda. Mereka memboyong sepeda produksi negerinya untuk dipakai berkeliling menikmati segarnya alam Indonesia. Kebiasaan itu menular pada kaum pribumi berdarah biru. Akhirnya, sepeda jadi alat transport yang bergengsi.
Pada masa berikutnya, saat peran sepeda makin terdesak oleh beragam teknologi yang disandang kendaraan bermesin (mobil dan motor), sebagian orang mulai tertarik untuk melestarikan sejarah lewat koleksi sepeda antik. Rata-rata, sepeda lawas mereka keluaran pabrikan Eropa. Angka tahunnya antara 1940 sampai 1950-an. Dan mereka sangat cermat dalam merawatnya.
Dayton Bicycle, Sepeda Onthel Dayton
Pasa masa kini, sepeda lawas alias kuno makin banyak diminati. Selain sebagai hobi, juga kadang sebagai aset karena semakin kuno akan semakin langka dan mahal.
Kini juga banyak klub-klub dan komunitas sepeda kuno dari berbagai daerah di Indonesia, tersebar dari Sabang hingga Merauke yang jumlahnya ratusan komunitas, itupun hanya yang sempat terpantau dan terdaftar, belum lagi masih banyak yang tidak terdaftar atau ikut organisasi dibawah naungan KOSTI (KOmunitas Sepeda Tua Indonesia).
Sepeda yang dimiliki klub ini sangat berbeda dengan sepeda kuno yang banyak dijadikan ojek. Kalau ojek-ojek itu kebanyakan sepeda model kuno keluaran Cina atau Jepang. Di masyarakat kita, sepeda lawas itu dikenal dengan beberapa sebutan, seperti ontel, jengki, kumbang, sundung dan masih banyak julukan kata-kata lainnya seantero Indonesia.

Sepeda Onthel Burgers

compasonthel - Sepeda Onthel Burgers

Sepeda Onthel Simplex

 

SEJARAH SEPEDA SIMPLEX

www.compasonthel.blogspot.com


Tahun 1887
: pabriknya didirikan di Utrecht Stationdwarsstraat (di Jalan Stasiun) dengan nama “Simplex Automatic Machine Company”.
Pendirinya seorang berkebangsaan Inggris, Charles Bingham.
Tahun 1890 :  Simplex memulai produksi sepedanya secara lengkap / utuh.
Piet Leeuwenberg dari Dekft pendirinya dan Charles Bingham masuk menjadi dewan direksinya tahun 1893. Keluarga Leeuwenberg menjadi wakil direksinya sampai tahun 1954.
Produksi sepeda Simplex pada tahun1896 telah mencapai 5000 buah sepeda setelah pindah tempat di Overtoom, Amsterdam. Tahun inilah Simplex mendapatkan status sebagai pabrik sepeda terbesar di Amsterdam.
Tahun 1899 : pabrik sepeda ini bernama NV Simplex, pabrik mesin, sepeda, dan motor.
Tahun 1908 : Simplex meluncurkan sebuah model sepeda roda tiga (khususnya untuk mengangkut orang sakit). Model ini secara tidak langsung untuk angkutan jarak jauh.
Tahun 1939 : Simplex memperkenalkan sebuah sepeda alumunium dengan berat 12 kg.
Produksi terhenti akibat perang antara tahun 1943 akhir tahun 1945.
Tahun 1952 : Simplex bergabung dengan Locomotief, dan sekitar tahun 1960 telah menghasilkan 55.000 sepeda. Berarti telah memberikan kontriusi 10% dari produksi sepeda di Belanda.
Produksi Simplex meningkat sampai 70.000 setelah pindah ke pabrik yang lebih besar di Jalan Pilot (Pilotenstraat Amsterdam).
Tahun 1955 : adalah tahun produksi Simplex yang ke Satu Juta unit sepeda.
Tahun 1967 : Simplex, Locomotief dan Junke bergabung menjadi gabungan pabrik sepeda Belanda (Verenigde Nederlandse Rijwielfabriek)
Tahun 1968 : Gazelle mengambil alih perusahaan Simplex
Tahun 2000 Gazelle menjual nama merek Simplex pada sebuah gabungan pembeli roda dua dari Jerman (ZEG) yang juga aktif di Belanda

Galery sepeda onthel Simplex

Sumber : Theo matthijs and Herbert kuner, ©1999-2006

Senin, 18 Maret 2013

COMPAS ONTHEL


COMPAS ONTHEL PAKIS TAYU PATI

COMPAS ONTHEL PAKIS TAYU PATI

COMPAS ONTHEL PAKIS TAYU PATI

NGONTEL BARENG COMPAS PATI


COMPAS ONTHEL PAKIS TAYU PATI

COMPAS ONTHEL PAKIS TAYU PATI

COMPAS ONTHEL PAKIS TAYU PATI

Ngonthel Pisanan


 
mejeng sebelum ngonthel

Ngonthel pisanan COMPAS Onthel Pakis Tayu Pati sudah direncanakan pada malam harinya bahwa start pukul 06.00 agar tidak panas. Namun rencana hampir saja gagal hanya gara-gara tiba-tiba hujan datang, namun demikian tak membuat patah semangat teman-teman semua sepakat ngonthel pisanan harus berhasil, akhirnya hujan pun reda walau masih gerimis tepat pukul 07.00 diputuskan tetap jalan. Diawali dengan doa Bismillahirrahmanirrahim.. allahumma sholi ala Muhammad. semua pun mulai memancal pedalnya dan Kring..kring...kring.. kring.. go..go..goooo...



Adapun rute Ngonthel Pisanan COMPAS Onthel Pakis Tayu Pati sesuai rencana dari Madrasah Raudlatut Tholibin Pakis Tayu Pati menuju ke utara sampai Alun-alun Kota Tayu ke kiri (Jurusan Jepara) sampai pertigaan Lawiyah belok kanan sampai akhirnya harus berhenti di MMH Tayu karena hujan turun sangat deras. setelah hujan reda perjalanan dilanjutkan kembali menuju jalur jurusan Tayu-Juana. Teman-teman Lumayan ngoss ngoss karena belum terbiasa ngonthel, untung ada sahabat Rohman (kembaran Rohim)  menawarkan untuk mampir minum untuk menghilangkan rasa haus di rumah keduanya di Jepatlor.










Setelah menghabiskan berbagai macem jajan dan minuman perjalanan pun dilanjutkan kembali menuju jalan raya Jurusan Tayu Juana ke kanan sampai di pertigaan Margotuhu belok kanan menuju Desa Kedungsari, sampai pertigaan belok kanan kembali ke markas di Madrasah Raudlatut Tholibin Pakis Tayu Pati.






Menunggu hujan reda Alhamdulillah akhirnya sampai juga di markas COMPAS Onthel Pakis Tayu Pati dalam keadaan selamat dan utuh semua walaupun agak cumpleng kakinya namun semua semangat dan kurangen ngonthel lagi jumat berikutnya. 










Action..




 Firda (mbutil)

 Aufa 

 Acil

 Sela

 Alan (Blue Ontel)

 Mimin

 Betet 

 Maman



Yang ikut ngontel pisanan COMPAS Onthel Pakis Tayu Pati :
Rohman, Rokhim, H. Udin, Farid, Dawam, Aflah, Udin,  Joko, Sela, Afif (betet), Tanto, Acil, Firda, Noval, Isfa, Aufa, Farid, Alan ditambah Tim P3K (Pertolongan Pertama Pada Keselen) : Tanto & Dimaryapati


Anda ingin lihat foto Ngonthel Pisanan COMPAS Onthel Pakis Tayu Pati 
selengkapnya silahkan klik DI SINI .


COMPAS ONTHEL PAKIS TAYU PATI


COMPAS ONTHEL PAKIS TAYU PATI

Comunitas Onthel Madrasah Pakis